Suplemen adalah salah satu produk
farmasi yang paling banyak diiklankan karena termasuk golongan consumer goods. Suplemen bukan termasuk
obat. Biasanya berisi vitamin, mineral, dan bahan-bahan lain yang bukan
termasuk kategori obat.
Di pasaran terdapat ribuan merek
suplemen. Sesuai namanya, “supplement” adalah
pelengkap. Hanya diperlukan dalam kondisi khusus. Jadi, tidak perlu diminum
setiap hari. Ini definisi suplemen. Dengan kata lain, kalau sehari-hari kita
hanya bisa aktif setelah minum suplemen, itu berarti kesehatan kita tidak dalam
kondisi fit. Berarti kita tergantung kepada sesuatu yang mestinya hanya menjadi
pelengkap.
Dalam kondisi biasa, suplemen
mestinya tidak kita butuhkan. Kalau tubuh kita kekurangan vitamin dan mineral,
itu berarti kita berarti harus memperbaiki asupan nutiris dari makanan kita.
Suplemen mestinya tidak kita perlukan kecuali asalkan kita makan dengan cukup
gizi, ditunjang olahraga rutin dan istirahat yang cukup, serta pola hidup sehat
lainnya.
Lalu kapan kita memerlukan
suplemen? Apa yang disebut “kondisi khusus” itu?
·
Wanita
hamil, menyusui, atau usia subur. Wanita hamil memerlukan suplemen sebab ada
janin dalam kandungannya. Ia membutuhkan tambahan kalsium untuk pembentukan
tulang janin, tambahan zat besi untuk pembentukan sel darah janin, tambahan
asam folat untuk pembentukan organ-organ janin, dan lain-lain. Begitu pula pada
saat menstruasi, wanita mungkin memerlukan suplemen dari luar untuk mengganti
sel-sel darahnya yang hilang.
·
Olahragawan
dan pekerja keras. Meskipun multivitamin dan mineral tidak mengandung kalori
(energi), zat-zat ini diperlukan untuk membantu sistem tubuh memproduksi energi
dari makanan.
·
Anak
dalam masa pertumbuhan. Pada masa ini, suplemen diperlukan untuk pembentukan
tulang dan sel-sel tubuhnya.
·
Orang
yang kurang gizi, sakit dalam jangka lama, terutama kaum lansia, baru sembuh dari sakit, atau mendapat terapi antibiotik
jangka panjang. Dalam jangka panjang, terapi antibiotik mempengaruhi flora
normal pencernaan dan mengganggu penyerapan vitamin K. Orang seperti ini
membutuhkan suplemen untuk mengganti vitamin dan bakteri baik di dalam ususnya.
·
Orang
yang harus menjaga daya tahan tubuhnya dalam kondisi khusus, misalnya petugas
kesehatan yang menangani wabah atau orang yang bekerja lembur.
Vitamin
Salah satu komponen penting
suplemen adalah vitamin. Yang termasuk kategori ini misalnya Vitamin A, B, C,
D, E, K. Kadang vitamin ditulis dengan nama lainnya:
Vitamin Nama yang mungkin tertulis di kemasan
A Betakaroten
B-1 Tiamin
B-2 Riboflavin
B-3 Niacin
B-5 Asam pantotenat
B-6 Piridoksin
B-7 Biotin (Vitamin H)
B-9 Asam folat
B-12 Kobalamin
C Asam askorbat
D Kalsiferol
E Tokoferol
Menurut sifat kelarutannya, vitamin
dikelompokkan menjadi dua bagian: larut lemak dan larut air. Golongan pertama,
larut lemak, yaitu vitamin A, D, E, dan K. Jika vitamin-vitamin ini dikonsumsi
hingga berlebihan, sisanya akan ditimbun di dalam jaringan-jaringan tubuh.
Dalam jumlah yang terlalu besar, timbunan ini malah bisa berbahaya.
Inilah salah satu alasan kenapa
kita sebaiknya tidak terlalu gemar minum suplemen, terutama dari golongan yang
larut lemak. Contohnya kelebihan vitamin A bisa menyebabkan kulit kering,
pecah-pecah, dan kondisi lain yang betul-betul berupa penyakit.
Golongan larut air yaitu vitamin B
dan C, dan kolin (kelompok vitamin B kompleks). Karena larut di dalam air,
vitamin-vitamin ini tidak akan ditimbun di dalam tubuh jika dikonsumsi
berlebih, tapi dikeluarkan lewat urine atau feses.
Meski demikian, tidak berarti kita
boleh bebas semaunya mengonsumsi suplemen vitamin larut air. Tetap ada risiko
overdosis. Sebagai contoh, terlalu banyak mengonsumsi vitamin C bisa
menimbulkan menyebabkan sakit mag dan batu ginjal.
Jangan
Sampai Tergantung
Sebagaimana makanan, suplemen
multivitamin sebetulnya tidak menyebabkan ketergantungan. Namun, jika seseorang
telah terbiasa minum dosis tinggi tiap hari kemudian mendadak dihentikan,
tubuhnya akan merasa seperti dalam keadaan kurang gizi. Ini disebabkan karena
tubuhnya telah terbiasa mendapat suplai vitamin dosis tinggi.
Dalam keadaan mendapat suplai dosis
tinggi setiap hari, tubuh membiasakan diri mengeliminasi (membuang) vitamin
dengan cepat, sehingga jika tidak mengonsumsi suplemen, ia akan menderita
gejala seperti defisiensi vitamin. Inilah penjelasan kenapa jika kita biasa
minum suplemen lalu tiba-tiba berhenti, kita akan merasa kurang bertenaga.
Sekali lagi, suplemen tidak untuk
diminum setiap hari. Sekalipun Dian
Sastro dan para artis membujuk kita untuk minum suplemen setiap hari, jangan
mudah tergoda. Kalau
kita setiap hari membutuhkan doping suplemen, itu berarti ada yang tidak beres
dengan pola hidup kita, mungkin pola makan, olahraga, istirahat, atau paparan
stres yang kita hadari sehari-hari.
No comments:
Post a Comment